Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 10:02:48【Kabar Kuliner】320 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(5766)
Artikel Terkait
- Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
- Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
- Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
- Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
- Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara

Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan

Berkah Makan Bergizi Gratis

Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"